SEJARAH KOPI LUWAK

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Sabtu, 20 April 2013

SEJARAH KOPI LUWAK





Kopi Luwak adalah kopi yang tercipta dengan proses seleksi alami melalui binatang Luwak (Paradoxorus hermaproditus). Abad ke-18 adalah awal dimulanya sejarah kopi Luwak di Indonesia. Saat itu pemerinta Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di Hindia Belanda, khususnya di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satu yang dibudidayakan adalah bibit kopi arabika, didatangkan langsung dari Yaman. Pemerintah Belanda Pada era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830—1870) sangat melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk dikonsumsi pribadi. Hingga akhirnya suatu hari pekerja perkebunan menemukan kotoran binatang mengandung butiran biji kopi di area perkebunan dan ternyata yang mereka temukan adalah kotoran binatang sejenis musang yang suka mengkonsumsi biji kopi. Karena ada larangan memetik biji kopi perkebunan, maka para petani mengumpulkan Biji kopi pada kotoran luwak dan memprosesnya dengan cara mencucinya terlebih dahulu, kemudian disangrai dan ditumbuk, lalu diseduh dengan air panas seperti layaknya membuat sevangkir kopi pada umumnya. Ternyata petani merasakan sensasi berbeda dari kopi yang mereka temukan. Rasa dan aroma kopi tersebut sangat berbeda dengan kopi pada umumnya, kopi luwak dirasa jauh lebih nikmat dari kopi biasa. Maka sejak itu terciptalah kopi luwak. Kabar mengenai nikmatnya Kopi Luwak hasil penemuan petani tersebut akhirnya tercium oleh orang Belanda pemilik perkebunan. Dan sejak itu pulalah kopi luwak menjadi minuman kesukaan kalangan elit Belanda. Namun karena kelangkaannya serta proses pembuatannya termasuk tidak lazim, kopi luwak pun menjadi kopi termahal didunia sejak zaman kolonial. Dalam sehari seekor Luwak hanya bisa memproduksi sekitar 0,2-0,4 kg biji kopi. Itu jugalah mengapa kopi luwak asli bisa menjadi sangat mahal, karena produksinya yang sangatlah terbatas. Di dunia ada dua jenis kopi luwak terbaik yaitu kopi Luwak dari biji kopi robusta dan arabika. Jenis arabika adalah yang pertama kali di kembangkan di dunia, berasal dari spesies kopi coffea arabica.
More aboutSEJARAH KOPI LUWAK

Penapisan Fitokimia

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak


Penapisan Fitokimia

            Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Dalam penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi yang lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit. Karenanya, zat-zat ini berbeda dengan apa yang diistilahkan sebagai nutrien dalam pengertian tradisional, yaitu bahwa mereka bukanlah suatu kebutuhan bagi metabolisme normal, dan ketiadaan zat-zat ini tidak akan mengakibatkan penyakit defisiensi, paling tidak, tidak dalam jangka waktu yang normal untuk defisiensi tersebut .
            Hasil positif alkaloid pada uji Dragendorff juga  ditandai dengan terbentuknya endapan coklat muda sampai kuning. Endapan tersebut adalah kaliumalkaloid. Pada pembuatan Pereaksi Dragendorff, bismuth nitrat dilarutkan dalam HCl agar tidak terjadi reaksi Hidrolisis karena garam-garam bismuth mudah terhidrolisis membentuk ion bismutil (BiO), gar ion Bi3+ tetap berada dalam larutan, maka larutan itu ditambah asam sehingga kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri. Selanjutnya ion Bi  dari bismut nitrat bereaksi dengan kalium iodide membentuk endapan hitam Bismut(III) iodida yang kemudian melarut dalam kalium iodida berlebih membentuk kalium tetraiodobismutat .
            Pada uji positif alkaloid dengan pereaksi Dragendorff, nitrogen digunakan untuk membentuk ikatan kovalen koordinat dengan K+ yang merupakan ion logam dan membentuk endapan merah bata. Uji positif dengan pereaksi wagner ditandai dengan terbentuknya endapan coklat muda sampai kuning. Diperkirakan endapan tersebut adalah kalium-alkaloid.
More aboutPenapisan Fitokimia

Hukum Pertama Thermodinamika

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Jumat, 19 April 2013


Hukum Pertama Thermodinamika

Energi dalam, kalor dan kerja

Energi dalam
Energi dalam(U) merupakan keseluruhan energi potensial dan energi kinetik zat-zat yang tersimpan dalam suatu sistem. Energi dalam merupakan suatu fungsi keadaan, besarnya hanya tergantung pada keadaan sistem . Apabila sistem mengalami perubahan keadaan, dari keadaan 1(energi dalam U1) ke keadaan 2 (energi dalam U2), maka perubahan energi dalamnya sebesar U
U = U2 – U1
Dalam hal perubahan yang sangat kecil U dituliskan dalam bentuk diferensial, dU

Kalor
Merupakan energi yang terbentuk karena adanya perpindahan energi pada batas-batas sistem, hal ini sebagai akibat adnaya perbedaan temperatur yang terdapat anatara sistem dan lingkungan.Kalor disimbolkan dengan q. q dinyatakan positif apabila kalor
masuk ke dalam sistem dan berharga negatif apabila kalor keluar dari sistem .

Kerja
Kerja disimbolkan dengan w, merupakan energi bukan kalor yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi pada sistem dan lingkungan. Kerja ini dapat berupa kerja
listrik, kerja mekanik, kerja permukaan dst. W dianggap positif jika sistem menerima kerja dan w negatif jika sistem melakukan kerja

a. Konsep Hukum Pertama Thermodinamika
Hukum ini pada dasarnya merupakan perumusan hukum kekekalan energi dalam bentuk persamaan sederhana; U = q + W.
Pada persamaan ini, U menyatakan energi dalam sistem, merupakan suatu fungsi keadaan, besarnya hanya tergantung pada keadaan sistem.. Kerja yang dilakukan lingkungan terhadap sistem menyatakan bahwa perubahan energi dalam sistem sama
dengan penjumlahan energi yang ditambahkan kedalam bentuk panas dan energi yang
diterima sistem sebagai kerja yang dilakukan lingkungan terhadap sistem itu.
Kerja yang penting dalam proses kimia ialah kerja tekanan volum-volum (kerja PV). Kerja seperti itu dilakukan jika sistem mengadakan pemuaian (ekspansi) atau mengalami penyusutan (konstraksi) terhadap tekanan luar (P lingkungan).
W = -P V
Persamaan ini berlaku jika tekanan luar tetap. Untuk perubahan tekanan volum yang lebih umum, yaitu tekanan tidak tetap, kita dapat menghitung kerja dengan cara pertama-tama mendefinisikan bahwa perubahan volum dV menghasilkan dW. Kerja total yang dilakukan,
dapat dinyatakan dengan persamaan;  Kerja total yang dilakukan dapat dinyatakan dengan persamaan;
Jika tekanan luar konstan selama ekspansi, maka P lingk dapat dikeluarkan dari tanda integral.
Bagi proses yang berlangsung pada volum tetap maka W berharga nol, sehingga persamaan dapat ditulis; U = q + O (V tetap)          U = qV
Jadi U merupakan panas yang diserap atau dilepaskan sistem pada proses yang berlangsung pada volum tetap. Entalpi (H) dapat dinyatakan sebagai berikut; H = U + PV Dengan demikian perubahan entalpi dinyatakan dengan persamaan;
H = U + (PV)
= q + W + (PV)
= q p
Jadi perubahan entalpi sama dengan panas yang diserap atau dilepaskan sistem jika proses berlangsung pada tekanan tetap. Untuk proses eksotermis H berharga negatif,
sedangkan untuk proses endotermis H berharga positif. Jika gas dihasilkan atau digunakan selama reaksi, H dan U sangat berbeda. Karena untuk gas ideal berlaku PV = n RT maka jika temperatur tetap, berlaku (PV) = (n)RT, dengan demikian persamaan menjadi;
H = U + (n)RT
Jika H dan U dalam satuan kalori, maka tetapan gas ideal R = 1,987 kal/mol.K

Aplikasi Hukum Pertama Thermodinamika Pada Sistem Kimia Termokimia Termokimia adalah studi tentang efek panas yang terjadi baik dalam proses fisis maupun dalam reaksi kimia.
1) Pengertian Kalor Reaksi
Kalor reaksi adalah energi yang dipindahkan dari atau ke sistem (ke atau dari lingkungan), sehingga suhu zat-zat hasil reaksi menjadi sama dengan suhu campuran zat-zat pereaksi.
Besarnya kalor reaksi bergantung pada kondisi reaksi. Bagi reaksi pada volume tetap; kalor reaksi = qv. Bagi reaksi pada tekanan tetap; kalor reaksi = qp. Pada umumnya; qv
qp.
2) Kalor Reaksi Pada volume Tetap
Bagi reaksi yang dikerjakan pada volume tetap dapat ditulis U = qv + w. Jika sistem
hanya dapat melakukan kerja ekspansi, maka pada kondisi volume tetap, w = o, sehingga; qv = U. Jadi, kalor pereaksi pada volume tetap adalah sama dengan perubahan energi dalam sistem.
3) Kalor reaksi Pada Tekanan Tetap
Jika reaksi dikerjakan pada tekanan tetap, maka menurut persamaan, w = -pV, sehingga persamaan dapat ditulis; U = qp - pV. Persamaan ini dapat diubah menjadi;
(U + pV) = qp. Besaran U + pV disebut entalpi; H = U + pV.
H merupakan fungsi keadaan, dapat ditulis; qp = H.
Kalor reaksi pada tekanan tetap adalah sama dengan perubahan entalpi sistem.
4) Hubungan antara H dan U
H = U + pV
H = U + (pV)
Bagi reaksi gas ideal, (pV) = (n RT) = (n)RT, sehingga; H = U + (n)RT.
Persamaan ini memberikan hubungan antara H dan U pada suhu yang sama. Bagi reaksi yang tidak menyangkut gas, (pV) kecil sekali dibandingkan terhadap H dan U, sehingga dapat diabaikan. Dalam hal ini H = U.
Contoh; C(s) + O2(g) CO2(g), H = -393,5 kJ (pada 298 K)
n = 0
U = H = -393,5 kJ
5) Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperature sistem sebanyak satu derajat.
6) Penentuan Kalor Reaksi secara Eksperimen (Kalorimetri)
Penentuan ini hanya dapat dilakukan pada reaksi-reaksi berkesudahan yang berlangsung dengan cepat, seperti misalnya;
Reaksi pembakaran, C(s) + O2(g) CO2(g)
Reaksi penetralan, NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
Reaksi pelarutan, Na2CO3(s) + aqNa2CO3(aq)
Kebanyakan penentuan ini didasarkan atas pengukuran kenaikkan atau penurunan temperatur dari air atau larutan dalam kalorimeter. Kalorimeter merupakan suatu alat yang terdiri dari bejana yang dilengkapi pengaduk dan termometer . Kalorimeter ini diselimuti oleh penyekat untuk meminimalkan perpindahan panas dari sistem ke lingkungan ataupun darim lingkungan ke sistem . Apabila reaksi yang diamati adalah reaksi eksoterm maka panas yang dilepaskan dari reaksi alan meningkatkan temperatur bahan dalam kalorimeter. Banyaknya energy panas yang dilepaskan tadi dapat dihitunngdengan menggunakan hukum kekekalan energi, yaitu panas yang diserap oleh bahan dalam kalorimeter dan yang diserap oleh kalorimeter sendiri sama dengan panas yang dilepaskan oleh reaksi. Panas yang diserap oleh kalorimeter (harga air kalorimeter ) ditentukan terlebih dahulu dengan menmbahkan sejumlah energi panas yang diketahui ke dalam sistem dan kemudian mengukur kenaikan temperatur sistem. Panas yang diserap oleh bahan yang terdapat dalam kalorimeter dihitung dengan mengalikan massa bahan pengisi calorimeter dengan kapasitas panas bahan tersebut.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lembar kerja.
7) Perhitungan Kalor Reaksi
a) Perhitungan H dengan menggunakan Hukum Hess
Metoda ini terutama digunakan untuk menentukan entalpi reaksi dari reaksi-reaksi yang tidak dapat dipelajari secara eksperimen, misalnya C(s) + ½ O2(g) CO(g).
Hukum Hess (1840); Kalor reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung pada apakah reaksi tersebut berlangsung dalam satu tahap atau dalam beberapa tahap.
Dengan kata lain; Kalor reaksi itu hanya bergantung pada keadaan awal (pereaksi) dan pada keadaan akhir (produk). Contoh; C(s) + ½ O2(g) CO(g), H =?
H dari reaksi ini hanya dapat ditentukan secara tidak langsung melalui entalpi pembakaran C(s) dan entalpi pembakaran CO(g).
C(s) + O2(g) CO2(g) H = -393,5 kJ
CO(g) + ½ O2(g) CO2(g) H = 283,0 kJ

C(s) + ½ O2(g) CO(g) H = -110,5 kJ

b) Perhitungan Entalpi Reaksi dari data Entalpi Pembentukan Standar.
Entalpi pembentukan standar suatu senyawa (Hf0) = perubahan entalpi yang terjadi dalam reaksi pembentukan satu mol senyawa, dalam keadaan standar, dari unsur-unsurnya, juga dalam keadaan standar.
Energi dalam(U) merupakan keseluruhan energi potensial dan energi kinetik zat-zat yang tersimpan dalam suatu system.

Kerja
Kerja disimbolkan dengan w, merupakan energi bukan kalor yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi pada sistem dan lingkungan. Kerja ini dapat berupa kerja
listrik, kerja mekanik, kerja permukaan dst. W dianggap positif jika sistem menerima kerja dan w negatif jika sistem melakukan kerja

Konsep Hukum Pertama Thermodinamika
Hukum ini pada dasarnya merupakan perumusan hukum kekekalan energi dalam bentuk persamaan sederhana. U = q + W.
Pada persamaan ini, U menyatakan energi dalam sistem, merupakan suatu fungsi keadaan, besarnya hanya tergantung pada keadaan sistem.. Kerja yang dilakukan lingkungan terhadap sistem menyatakan bahwa perubahan energi dalam sistem sama dengan penjumlahan energi yang ditambahkan kedalam bentuk panas dan energi yang diterima sistem sebagai kerja.

More aboutHukum Pertama Thermodinamika

BESARAN DAN SATUAN

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak


BESARAN DAN SATUAN

Dimensi adalah satuan yang dinyatakan secara umum dalam besaran pokok. Misalnya, kecepatan dinyatakan dalam panjang per satuan waktu. Secara khusus kecepatan dapat dinyatakan dalam meter per detik, cm/det, km/jam dsb. Besaran pokok adalah besaran yang merupakan dasar pengukuran besarn-besaran lain. Contoh besaran pokok adalah; panjang (l), massa (m), waktu (t), suhu (t) muatan listrik, dsb. Besaran turunan adalah besaran yang dapat dinyatakan dalam besaran primer misalnya luas (panjang) 2 volum ; (panjang)3 = l3.
Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran.
Misalnya;
Panjang dinyatakan dalam meter, feet, mil dsb.
Massa dinyatakan dalam; gram, pound (lb), kg, slug dsb.
Waktu dinyatakan dalam menit, detik, jam
masukan
lingkungan
luaran
batas
lingkungan
sistem
torak
batas
Operasi penjumlahan atau pengurangan hanya bisa dilakukan terhadap besaran dengan dimensi dan satuan yang sama. Bagi setiap besaran harus ditetapkan suatu satuan dasar.
Satuan-satuan dasar yang berbeda menimbulkan berbagai sistem satuan. Tabel di bawah ini menunjukan dimensi besaran pokok dan satuannya, dimensi besaran turunan dan satuannya

Sistem Satuan
Ada beberapa sistem satuan yang dikenal. Tapi yang sering digunakan adalah Sistem-sistem satuan Internasional dan sistem satuan inggris.
a) Sistem Internasional (SI) digunakan secara internasional dalam bidang ilmu pengetahuan.Ada 2 sistem yang dipakai yaitu CGS dan MKS.Satuan dasar untuk sistem SI adalah
m = meter, untuk satuan panjang
kg = kilogram , untuk satuan massa
s= detik untuk satuan waktu
b) Sistem satuan Inggris banyak digunakan dalam bidang teknik, di negara yang menggunakan bahasa Inggris. Satuan dasar untuk sisitem british (inggris) adalah:
Ft= feet, satuan panjang
S= second, detik satuan waktu
Lb= leib(pound) , dalam sistem inggris ada dua jenis satuan pound yaitu:
Lbm = poundmass (pon massa), satuan massa
Lbf = pound force, (pon gaya) ,satuan gaya
gaya diturunkan dari tiga satuan besar yaitu massa, panjang dan waktu. Untuk penurunan ini digunakan hukum Newton kedua;
F = C.m.a dimana F = gaya
C = tetapan
m = mass a
a = percepatan
Pada fluida yang bergerak akan memberikan tekanan sebagai berikut;
Tekanan Statika
Tekanan yang bekerja pada bidang yang sejajar dengan arah aliran fluida, biasanya terjadi pada dinding pipa permukaan dalam.
Tekanan Tumbuk
Tekanan yang bekerja pada bidang yang tegak lurus dengan arah aliran fluida.
Tekanan Kecepatan (tekanan dinamik)
Selisih antara tekanan statika dan tekanan tumbuk pada hukum yang sama.
Pada fluida yang diam (stasioner) tekanan ke segala arah sama besar, karena tekanan kecepatan sama dengan nol sehingga tekanan statika = tekanan tumbuk.


More aboutBESARAN DAN SATUAN